Format Laporan Akhir Praktikum MTU

- Laporan Akhir Praktikum MTU dikumpulkan PALING LAMBAT 2 minggu setelah praktikum.
- Laporan dikumpulkan kepada aisten di Laboratorium Produksi Ternak Unggas
- Laporan yang telat akan mendapat pengurangan nilai.
- Sistematika Penulisan Laporan
Kertas Ukuran A4,
Arial 11,
Margin 4,4,3,3
Line Spacing Exactly 24 pt
 Isi Laporan :
Cover 
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan : 
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Waktu dan Tempat

II. Tinjauan Pustaka
2.1 .....
2.2. ....
dst.

III. Alat, Bahan dan Prosedur Kerja
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Prosedur Kerja

IV Hasil Pengamatan dan Pembahasan
4.1 Hasil Pengamatan
4.2 Pembahasan

V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran


Daftar Pustaka

Pameran Industri Peternakan dan Pakan Ternak


Indo Livestock merupakan pameran industri peternakan dan pakan ternak terbesar di Indonesia yang dipersembahkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian dan didukung oleh organisasi-organisasi terkait di industri peternakan, termasuk media publikasi internasional  maupun nasional.
Pameran ini merupakan ajang temu bisnis para pengusaha industri peternakan, kalangan ahli kesehatan hewan, peternak, pengelola pakan ternak, pemrosesan makanan, pemasok dan distributor dari dalam dan luar negeri. Selain itu diselanggarakan juga seminar, forum diskusi, paparan dan peragaan produk gratis yang dapat menambah wawasan di bidang peternakan, baik bidang kesehatan hewan maupun bidang lainnya yang terkait dengan kemajuan teknologi peternakan.
Pameran peternakan terbesar ini kembali diadakan di ibukota Jakarta. Lebih dari 380 peserta dari 39 negara dan 10.000 pengunjung akan hadir di Jakarta Convention Center, Jakarta - Indonesia, tgl 4-6 Juli 2012.
Informasi lebih lanjut mengenai pameran www.indolivestock.com

Enzim, Biokatalis yang Makin Populer

 


Tren penggunaan enzim pada pakan unggas di dunia terus meningkat, termasuk Indonesia. Biokatalis yang mempercepat reaksi-reaksi kimia ini, kini dijadikan pilihan pertama dalam mengoptimalkan performa produksi unggas sekaligus meminimalkan dampak lingkungan.
Belum lama ini di Bogor, pakar enzim pakan unggas dari University of Maryland, Amerika Serikat, Prof Rosaline Angel berbagi hasil penelitian dan perkembangan enzim pakan pada nutrisi unggas. Angel mengatakan bahwa enzim adalah protein. Dalam aktivitasnya, dapat dipengaruhi oleh beberapa molekul. Inhibitor yaitu molekul yang menurunkan aktivitas enzim dan aktivator yaitu molekul yang meningkatkan aktivitas enzim.
Enzim juga spesifik terhadap suhu dan pH, kata Angel. Menurutnya, rentang pH lebih penting diperhatikan ketimbang pH optimum dari suatu enzim. Tak kalah pentingnya, Angel juga menyebut tiap enzim memiliki substrat spesifik. ”Substrat ini sangat penting dalam reaksi enzimatik. Ibarat gembok dan kunci, substrat adalah gembok dan enzim adalah kuncinya. Karena itu kita harus memperhatikan substrat ini,” katanya.
Terang Johney Lee – General Manager Animal Science Marketing Division CTC Bio – perusahaan produsen enzim pakan asal Korea –, substrat merupakan molekul saat awal proses enzimatik yang kemudian dikonversi menjadi molekul lain sebagai produknya. Sebagai contoh, produk dari enzim lactase adalah galaktosa dan glukosa, yang merupakan hasil konversi dari substrat laktosa. ”Contoh lainnya, enzim phytase substrat spesifiknya adalah phytate. Glucanase adalah glucan, xylanase adalah xylan dan mannanase adalah mannan,” tuturnya kepada TROBOS belum lama ini di Jakarta.
Tambah Lee, dari sekian banyak enzim pakan yang ada, ada 2 jenis enzim yang banyak digunakan pabrik pakan. Yaitu enzim phytase dan enzim yang mendegradasi NSP (Non-Starch Polysaccharide). Enzim yang mendegradasi NSP ada beberapa macam, kata Lee, antara lain xylanase, β-glucanase, dan β-mannanase.

Kestabilan Panas Enzim Phytase
Angel menginformasikan, dibanding 5 tahun lalu, penggunaan enzim phytase pada pakan broiler (ayam pedaging) di Amerika Serikat sekarang mencapai sekitar 95 %. Tingginya penggunaan ini, menurutnya, karena pabrik pakan memahami bagaimana cara kerja dan manfaatnya, yaitu dapat menurunkan biaya pakan karena menurunkan level penggunaan P (fosfor) inorganik. Sekaligus menurunkan ekskresi P pada feses. 
Di Indonesia, kata Suaedi Sunanto yang Animal Nutrition and Health Manager DSM Indonesia, penggunaan enzim phytase pada pakan layer (ayam petelur) mencapai sekitar 95 %.
β-mannanase dan PKM
Dari enzim yang mendegradasi NSP, kata Lee, β-mannanase cukup banyak digunakan pada pakan unggas. ”Suplementasi β-mannanase terbukti mampu meningkatkan utilitas energi pada pakan unggas yang berbasis jagung-kedelai dan berpotensi menurunkan biaya pakan. Ini karena enzim ini dapat menghidrolisa β-mannan yang terkandung dalam tepung kedelai,” tuturnya.
Indonesia memiliki jumlah Palm Kernel Meal (PKM – tepung inti sawit) dalam jumlah yang banyak yang potensial untuk bahan pakan alternatif unggas. Melihat kondisi itu, bagi Lee, penggunaan PKM sebagai bahan baku pakan unggas alternatif adalah potensial sebagai upaya efisiensi. PKM mengandung banyak β-mannan. β-mannan juga tergolong serat antinutrisi yang berdampak negatif pada performa produksi unggas. Karena jumlah β-mannan-nya banyak sehingga membuat penggunaan PKM jadi terbatas. ”Enzim β-mannanase dapat menghidrolisa β-mannan yang banyak tersebut, sehingga tidak terdapat lagi efek negatif pada unggas dan bahkan meningkatkan ketersediaan energi,” ungkap doktor lulusan Seoul National University, Korea ini. 
Multi Enzim
Tertarik mendalami interaksi dan pengaruh dari kombinasi berbagai enzim pakan, Angel mengatakan bahwa ia dan timnya akan melakukan penelitian dengan mengkombinasikan enzim phytase, xylanase, dan protease. ”Penelitian ini akan memiliki 7 negatif kontrol. Masing-masing 1 negatif kontrol pada tiap enzim. Dan 4 negatif kontrol untuk kombinasi dari ketiga enzim itu,” terangnya.

Sumber : Majalah Trobos

Closed House : Modernisasi yang Padat Investasi


Merujuk jadwal waktu rencana, sekitar akhir Maret 2012 akan mulai masuk DOC (ayam umur sehari) atau yang biasa diistilahkan denganchick-in. Keterangan ini disampaikan Wahyu Pratomo  peternak broiler(ayam pedaging) mitra PT Sierad Produce (Sierad), terkait kandangclosed house (tertutup) barunyayang tengah dalam tahap pembangunan.
Berlokasi di Losari, Brebes, Jawa Tengah, kandang berlantai 3 dengan ukuran 16 m x 106 m ini bakal mampu memuat 76 ribu ekor broiler. ”Investasinya sekitar Rp 3 miliar,” sebut Wahyu.Closed house di Losari ini adalah kandang ke-3 Wahyu. Kandang pertama dan ke-2 di Purworejo juga closed house,total kapasitas 44 ribu ekor dengan nilai investasi keduanya hampir Rp 2 miliar.
Dhanang Purwantoro – Sales Area Manager PT Sierad Industries mengklaim, kandang broiler komersial milik Wahyu di Losari itu bakal menjadi yang pertama di Indonesia, closed house 3 lantai dengan sistem serba otomatis (full automatic) dan dipantau menggunakan CCTV (Closed Circuit Television). ”Pemilik bisa mengontrol kandang dari jarak jauh,” ungkap Dhanang.
Recording (pencatatan) performa budidaya dibuat online. Bisa diakses oleh pemilik kandang, tim kemitraan Sierad, teknisi kandang dari PT Sierad Industries, dan pihak manajemen pusat Sierad. ”Sepanjang ada akses internet, pihak-pihak itu bisa memantau,” imbuhnya.
Di korporasi besar, closed house tampak seperti satu paket, di level breeding dan begitu pula di level company farm yang memelihara broiler atau layer komersial. Sebagai contoh PT Ciomas Adi Satwa (Ciomas). Informasi Imam Wahyudi – Senior Vice President Head of Broiler Division Ciomas, sekitar 90 % company farm Ciomas sudah menggunakan closed house meski tipenya berbeda-beda di tiap daerah, mulai dari semi closed house hingga full closed house.
Begitu juga dengan Sierad. ”Pasti. Level on-farm (budidaya) Sierad semuanya sudah difasilitasi closed house,” tutur Direktur Sierad, Sudirman FX. Sedangkan untuk kemitraan, di Jawa Tengah saja, info dari Dhanang, tahun ini 20 % mitra Sierad menggunakanclosed house. Bahkan untuk menggenjot konversi kandang ke closed house bagi mitranya di seluruh Indonesia, kata Sudirman, Sierad Industries menggandeng perusahaan China yang bisa membuat closed house dengan dana terjangkau.   
Investasi closed house yang serba otomatis dan canggih ternyata masih sangat sedikit di anggota Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN). ”Ada, tapi tak banyak,” ujar Tri Hardiyanto yang Ketua GOPAN. Sambung Tri, ini bukan berarti anggotanya tidak melek teknologi perkandangan modern. ”Kami lebih ke arah investasi tepat guna. Setingkat demi setingkat dalam menerapkan teknologi modern yang ada,” jelasnya.
Berdasar analisa pakar agribisnis perunggasan Arief Daryanto, di 2011 industri perunggasan sangat menggeliat. Istilah dia, industri perunggasan sedang mengalami ”expansionary mode on” atau masa perkembangan dan perluasan. Arief menyebut data, ”Tahun lalu Charoen Pokphand meningkatkan kapasitas DOC sebesar 18 %, Japfa 16 %, Malindo 21 %, dan Sierad 38 %.” Dengan penambahan kapasitas DOC sebesar itu, simpul Arief, bisa dihitung berapa banyak kebutuhan closed house.
Efisiensi atau Mati
Menurut Sudirman, yang tidak efisien pasti mati. Sebab ini proses evolusi dan struktur biaya produksi terus berubah dari tahun ke tahun. ”Jadi perubahan pola pemeliharaan unggas dari konvensional ke semi-modern dan modern adalah tuntutan efisiensi, bukan gaya hidup,” tuturnya.

Wahyu sepandangan. Ia berpendapat, peternak yang tidak mau mengarah ke closed house secara alami akan tergilas. Hukum bisnisnya, yang tidak mau berubah akan tersingkir. Sebab ’pertempuran’ saat ini dan ke depan ada di efisiensi. Dan closed housemampu memberikan efisiensi lebih. ”Cepat atau lambat dan tidak bisa tidak ke depan peternak akan memilih closed house. Catatannya, teknologi tinggi ini perlu dibarengi cara berpikir dan manajemen yang baik,” katanya.
Efisiensi juga terkait dengan pengaruh lingkungan. Kata Chandra Brahmantya – Head Internal Production PT QL Trimitra, pengaruh lingkungan seperti perubahan cuaca sangat menuntut penggunaan closed house. ”Closed house dibuat untuk mengatasi perubahan cuaca yang sangat ekstrim,” tegasnya. QL Trimitra adalah perusahaan budidaya layer berteknologi closed house full otomatik dari Cianjur milik investor Malaysia, QL Berhad.
Kemitraan Jadi Solusi
Dari berbagai investasi closed house baik yang dilakukan perusahaan atau peternak bermodal besar tak pelak menimbulkan kekhawatiran peternak bermodal kecil. Kekhawatirannya, ’yang besar’ akan melindas ’yang kecil’ karena merusak pasar. Tetapi menurut Tri, sejauh para pelaku investasi itu siap dengan pasca panennya tentu tak akan merusak pasar. Justru sisi positifnya investasi itu memberi pengetahuan akan teknologi baru.

Sudirman berpandangan, berbagai investasi closed house itu tidak akan melindas peternak bermodal kecil. ”Solusinya ada pada kemitraan. Kemitraan bukan sesuatu yang negatif, tapi dapat menyejahterakan dan membuat peternak kecil jadi besar,” tegasnya. Ia lalu mengkritik, ”Semestinya pemerintah mendukung program kemitraan. Bukan membenturkan peternak kecil jadi lawan kuat bagi perusahaan besar, seperti dengan membangun pabrik pakan mini, tapi kemudian dilepas. Ini kontraproduktif dan destruktif. Lebih baik beraliansi.”
Sumber : Majalah Trobos

FORMAT MAKALAH PRAKTIKUM TERNAK UNGGAS

Berikut ini format makalah praktikum Produksi Ternak Unggas. Makalah dikumpulkan satu minggu setelah praktikum.

COVER
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan

II PEMBAHASAN
2.1...........
2.2..........
2.3...........
dst..

III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Times New Roman 12,
Spasi 1,5
Margin 4,4,3,3
Page A4

Terima Kasih

Harga Ayam

Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada 1 April, diikuti dengan kenaikan tarif dasar listrik satu bulan kemudian, mendorong melejitnya harga-harga berbagai kebutuhan.

Menurut Sekretaris DPP Pengusaha Peternak Unggas Indonesia (PPUI), Aswin Pulungan, secara otomatis kenaikan harga BBM bersubsidi ini menyebabkan naiknya harga jual daging ayam.

"Perkiraannya, kenaikan harga daging ayam dapat mencapai 30-40%," katanya. (Tribun Jabar)

Daftar Kelompok PTU Kelas F


KELOMPOK 1
KELOMPOK 2
KELOMPOK 3
200110100264
KIAGUS ACHMAD TRY
200110100295
KABUL IBRAHIM
200110100285
ABDUL GOFUR
200110100299
RIAN INDRA PERMANA
200110100309
CECE SUMARWAN
200110100310
ADE SUCIPTO
200110100311
EMAN SULAEMAN
200110100266
YUDHISTIRA PRATAMA
200110100283
GAGAN SETIAWAN
200110100291
NARLI FAUZAN
200110100274
NURYANTO
200110100279
AGUNG GILANG PRATAMA
200110100286
SYARAH SILVANI TAMSIL
200110100313
SABARINA DEWI
200110100290
NADIA RESTI ALYANDRI
200110100301
TINSARI
200110100271
SINTA NOVIYAWATI
200110100304
SINTA DAMAYANTI






KELOMPOK 4
KELOMPOK 5
KELOMPOK 6
200110100294
GAGAN AHMAD BADAR
200110100308
MOH. IQBAL TAWAKAL
200110100292
MOHAMAD FADLAN
200110100278
ANGGA DIORANTIKA
200110100293
FAJAR HUDAYA UTAMA
200110100288
AKHMAD HIDAYATULLOH
200110100317
MOH SURYANA
200110100289
DIKI NOVIANA
200110100276
FAHMI
200110100315
AGUS REDA SETIAWAN
200110100307
RIZKY PRASETIADI
200110100312
ELA SAPTIANINGSIH
200110100287
ZAHRA NUR AMIRAH
200110100305
ANISA AISHAH
200110100272
NIKE FITRIANI
200110100303
RINA NURTIKA
200110100262
DINI SOPIYANTI
200110100267
DINI ROSIDAWANTI


200110100298
NURUL EKA PRATIWI
200110100281
YUSMI ZULFIAH
KELOMPOK 7
KELOMPOK 8
200110100306
MOHAMAD HARIS SEPTIAN
200110100319
HANI PRIYANTO
200110100318
GALIH AHMAD ABULLAH
200110100269
BURHANUDDIN KAMIL
200110100277
BAMBANG KHOLIQ M
200110100268
TORIQ ABDUL KHOLIQ
200110100300
SYAHIDAH ASMA
200110100261
DIANA SIMANJUNTAK
200110100302
HENI SUMARNI
200110100297
MONIKA ROSSY
200110100316
SITI NURJANAH
200110100296
MUTIARA PERMATA PUTRI
200110100314
RIZKIANDINY OKTAVILLY
200110100265
HURIN RIA PHIONEER

Daftar Kelompok PTU Kelas E



KELOMPOK 1
KELOMPOK 2
KELOMPOK 3
200110100249
M. NUUR ICHSAN
200110100259
RYANTA DIAZ CANIAGO
200110100253
REFI HAYDI
200110100252
M. RIZQI PATRIA
200110100225
MUCHAMMAD RIJAL
200110100260
MUGER MARTA PERDANA
200110100224
DIAN BOB S
200110100222
ANDREAS POLIN
200110100212
YOGI FAUZI MAULANA
200110100284
FRANK CHRISANTO
200110100243
ANDRI RAMDANI
200110100226
ANGKI KRESNADI
200110100238
SATRIO BUDHI NUGROHO
200110100247
TYAS MARTHA WULAN
200110100233
SUCI DEWI PUSPITA
200110100246
BELLA VISERIA
200110100255
SELVIA MARSEL
200110100250
IRNA YULIANTI






KELOMPOK 4
KELOMPOK 5
KELOMPOK 6
200110100234
MUHAMAD RUSYDI
200110100232
ADITYA FAUZI A
200110100209
DIMAS AJI
200110100258
MUHAMMAD IQBAL ADHI
200110100235
WILDAN PRIGUSTIYADI
200110100257
EDRIN SUTANDI
200110100218
WAHYU FERNANDO
200110100221
HILFI JUNDURABBI
200110100254
ZENI ISKANDAR PUTRA
200110100240
FAISAL FACHRULLAH
200110100220
BILL MARIO
200110100214
AZMY IZATULLOH
200110100210
NADHIRA ADHYANI
200110100215
LYDIA FEBRIANI
200110100211
BADRIAH OKITUNNISA
200110100229
SANTI NOVIANA
200110100251
SANTI YULIANTI
200110100244
MUTIARA MAGHFIRA






KELOMPOK 7
KELOMPOK 8
200110100236
DANDY SURYANSYAH
200110100213
SOPA SOPYANA
200110100248
TONI GRESIANTO
200110100216
M REZA SEPTIANA
200110100256
DIMAS SATRIO NUGROHO
200110100228
DIMAS PAMUNGKAS
200110100237
DENNA SURAHMAN PUTRA
200110100241
RESHA CATUR WINARNO
200110100239
MALDA ASHRIL
200110100230
TIA GIANITA